Rabu, 31 Maret 2010

yang di cari di facebook????

Dalam iman mereka semua ini telah mati sebagai orang-orang yang tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, tetapi yang hanya dari jauh melihatnya dan melambai-lambai kepadanya dan yang mengakui, bahwa mereka adalah orang asing dan pendatang di bumi ini. Sebab mereka yang berkata demikian menyatakan, bahwa mereka dengan rindu mencari suatu tanah air. Dan kalau sekiranya dalam hal itu mereka ingat akan tanah asal, yang telah mereka tinggalkan, maka mereka cukup mempunyai kesempatan untuk pulang ke situ. Tetapi sekarang mereka merindukan tanah air yang lebih baik yaitu satu tanah air sorgawi. Sebab itu Allah tidak malu disebut Allah mereka, karena Ia telah mempersiapkan sebuah kota bagi mereka.”

Teman-teman FB, selama Anda hidup di dunia ini, apa yang Anda rindukan? Seringkali kita selalu merindukan hidup sukses, memiliki kekayaan yang melimpah, memiliki pekerjaan yang mapan, memiliki popularitas hidup, memiliki jabatan dan lain sebagainya. Salahkah jika kita memiliki semua itu, tentu tidak! Tetapi apa yang menjadi fokus hidup Anda ketika Anda hidup di dunia ini? Apakah hanya perkara-perkara duniawi yang kita cari?

Kalau kita melihat kepada teks Ibrani 11:13-16, Abraham tidak merindukan akan perkara-perkara duniawi. Yang dia rindukan adalah “satu tanah air sorgawi.” Fokus hidupnya adalah sorga. Hidup di dunia ini dianggap oleh Abraham sebagai orang asing dan pendatang. Kata “asing” dalam teks asli Alkitab memakai kata XENOI yang memiliki arti: “orang asing, pengembara, atau pengungsi.” Sedangkan kata “pendatang” PARAPIDEMOS artinya: “orang yang menetap sementara.” Tanah di bumi bukan menjadi tujuan utama hidup Abraham, semua itu hanya bersifat sementara. Abraham menyadari bahwa hidupnya di dunia ini hanya bersifat sementara. Tanah di bumi bukan tujuan akhir dari janji Allah. Kesuksesan hidup di dunia bukan tujuan dari Abraham (ayat 15). Yang diharapkan oleh Abraham adalah “kota yang dibangun dan disediakan oleh Allah yang menunjuk kepada sorga yang mulia, abadi, dan kekal” (ayat 16).

Teman-teman FB, dari Ibrani 11:13-16, kita diajar untuk selalu merindukan kota yang dibangun dan disediakan oleh Allah yaitu sorga mulia, abadi dan kekal. Marilah kita senantiasa memfokuskan hidup kita kepada kerajaan Allah/kerajaan sorga.


Kejarlah dan fokuskanlah hidup kita kepada-Nya. Seorang teman cewek mengeluh, setelah ‘lama’ hidup di dunia ini, gonta ganti pacar, akhirnya dia menemukan titik jenuh juga. Kini yang ada dalam hari-harinya cuma 5 huruf : BOSAN. Semua tipe cowo pernah menjadi pacarnya, mulai dari yang biasa-biasa, sederhana, sampai kepada cowok yang lumayan keren dan kaya tentunya.

Setelah lama terombang-ambing dalam dunia semu, dia merasakan bahwa hidupnya semakin tak punya arah, dia tidak tahu lagi, apa sih yang dia cari di dunia ini? dan untuk apa dia hidup?

Dulu ketika dia masih SMA, rasa percaya dirinya begitu tinggi, saking PD-nya sampai dia merasa sebagai cewek paling cantik di dunia (padahal kalau menurut penulis sih, biasa-biasa aja, cantik nggak, manis apalagi, he…he…), kemanapun dia pergi, akan selalu “tampil” dengan dandanan yang beda dan tentunya dia begitu percaya bahwa dialah yang akan jadi pusat perhatian, bukan cewek lain.

Tapi kini, keadaan seolah terbalik, justru kini dia merasa sedikit minder dan mungkin kurang percaya diri. Melihat pacarnya jalan dengan cewek lain, cemburunya minta ampun, hanya karena dia merasa bahwa si cewek tersebut lebih cantik darinya.

What happen with her? Sebuah pertanyaan sederhana, apa sebenarnya yang terjadi dengan hidupnya? Apakah mungkin karena dia telah mendapatkan apa yang selama ini dia cari dan dia dambakan dalam hidupnya, lalu kemudian dia bingung, apa tujuan selanjutnya dari hidup ini? atau mungkinkah karena kini dia telah sadar bahwa rasa PD-nya tersebut terlalu tinggi, sehingga kini dia menyadari bahwa ternyata dia hanya seorang yang biasa-biasa saja?

Sebenarnya hal seperti ini tidak perlu terjadi pada kita, bila kita tahu dan sadar apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini? kalau yang kita cari hanya sekedar kesenangan dunia, maka ketika berhasil mencapai kesenangan tersebut tentu saja kita akan merasa cukup dan akhirnya kebingungan menentukan kembali arah hidup ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar